mari bergabung

mari bergabung
keren

Minggu, 17 April 2011

pengertian struktur data

BAB 1

 TIPE DATA

          Struktur data adalah suatu koleksi atau kelompok data yang dapat dikarakterisasikan oleh organisasi serta operasi yang didefinisikan terhadapnya.

Data secara umum dapat dikategorikan :
·        Tipe data sederhana atau data sederhana
1. Tunggal
:

Integer, Real, Boolean, Karakter

2. Majemuk
:
String

·        Struktur Data
1. Sederhana
:
Array dan Record
2. Majemuk terdiri atas
·        Linier
:
Linier Linked List, Stack, Queue
·        Non Linier
:
Binary Tree, Binary Search Tree, General Tree,    Tree, Graf

§ INTEGER

Anggota dari himpunan bilangan :
{..., -(n+1), -n, ..., -2, -1, 0, 1, 2, ..., n, n+1, ...}
Operasi dasar yaitu : penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan perpangkatan

Pembagian Integer (DIV)
Hasil pembagian integer DIV adalah sebuah integer (menghilangkan bagian pecahan dari hasil pembagian)
Contoh : 27 DIV 4 = 6
               
Selain itu terdapat operasi MOD (Modulo) adalah sisa dari pembagian
Contoh : 27 MOD 4 = 3

Operator yang bekerja terhadap sepasang integer (operand) disebut Binary Operator. Sedangkan operator yang hanya bekerja terhadap satu operand saja disebut Unary Operator.
Contoh dari unary operator adalah negasi.

§ REAL

Data numerik yang bukan termasuk integer, digolongkan dalam jenis data real.   Ditulis menggunakan titik desimal (atau koma desimal).  Dimasukkan ke dalam memori komputer memakai sistem floating point,  disebut Scientific Notation. 
Penyajiannya terdiri dari : mantissa (pecahan) dan eksponen.


Contoh :
Di dalam sistem desimal, 123000 = 0.123 * 106
di sini 0.123 adalah mantissa atau pecahan, sedangkan 6 adalah eksponennya.
Secara umum suatu bilangan real X dituliskan M * RE
di sini : M dijadikan pecahan, R adalah radixnya dan E merupakan eksponennya.

§ BOOLEAN

Disebut juga jenis data logical.  Anggota { true atau false}.
A.  Operator Logika, yaitu : AND, OR, NOT
·   Operator AND akan menghasilkan nilai true, jika kedua operand bernilai true.
·   Operator OR akan menghasilkan nilai true, jika salah satu operand bernilai true
·   Operator NOT merupakan “precedence” dari operator AND dan OR.

Dalam suatu ekspresi yang tidak menggunakan tanda kurung, operator NOT harus dievaluasi sebelum operator AND dan OR.

B. Operator Relasional, yaitu : >, <, >=, <=, <> dan =
     Contoh : 6  < 8 = True
                   9  < 8 = False

§ KARAKTER

Elemen dari suatu himpunan yang terdiri atas bilangan, abjad dan simbol khusus.
(0,1,...,8,9, A, B, ..., Y,Z, +, -,*,Ö, ...}

§ STRING

Barisan hingga karakter yang dibentuk oleh suatu kumpulan dari karakter.
Karakter yang digunakan untuk membentuk suatu string disebut alfabet. Dalam penulisannya, suatu string berada dalam tanda “aphosthrope”.

Contoh :
Misal diberikan himpunan alfabet A = {C,D,1}.
String yang dapat dibentuk dari alfabet di atas di antaranya : ‘CD1’,’CDD’,’DDC’,’CDC1’,... dan sebagainya, termasuk “null string” atau “empty string”

Himpunan tak hingga dari string yang dibentuk oleh alfabet A disebut VOCABULARY, Notasi : VA  atau A*
Jika suatu string dibentuk dari alfabet {0,1}, maka string yang terbentuk disebut dengan “Bit String”.
OPERASI
Operator
Jumlah karakter dalam string
LENGTH
Gabungan 2 buah string
CONCAT
Sub bagian dari string
SUBSTR
Menyisipkan string ke dalam string yang lain
INSERT
Menghapus karakter dalam string
DELETE

LENGTH

Nilai dari operasi ini adalah suatu integer yang menunjukkan panjang dari suatu string .
Notasi : LENGTH(S) = N (integer)
              di sini S = String, N = integer

Contoh :   
·        Jika diberikan string S =‘a1a2 ... aN
     Maka LENGTH(S) = N

·        Jika diberikan string S =“SISTEMINFORMASI”
     Maka LENGTH(S) = 15

·        Jika diberikan string S =“SISTEM INFORMASI”
     Maka LENGTH(S) = 16

·        Jika diberikan string S = “ABCD20”
     Maka LENGTH(S) = 6

CONCAT

Operasi ini bekerja terhadap dua string dan hasilnya merupakan resultan dari kedua string tersebut.
Jika S1 dan S2 masing-masing adalah suatu string, maka bentuk operasi CONCATENATION dinotasikan dengan : CONCAT(S1, S2).

Contoh :   
Misal S1 = ‘a1a2 ... aN’ dan  S2  =‘b1b2 ... bM
Maka CONCAT(S1,S2) = ‘a1a2 ... aNb1b2 ... bM

String S1 = "Sistem"
String S2 = "Informasi"
CONCAT(S1, S2)= "SistemInformasi"
LENGTH(CONCAT(S1, S2)) = 15

LENGTH(S1)  + LENGTH(S2) = LENGTH(CONCAT(S1, S2))
          6           +             9        =                15
                             15               =                15




SUBSTR

Operasi ini adalah operasi membentuk string baru, yang merupakan bagian dari string yang diketahui.
Notasi :     SUBSTR(S, i, j)
di sini : S = string yang diketahui
                   i dan j = integer
                  i = posisi awal substring 1 £  i  £  LENGTH(S)
                  j = banyak karakter yang diambil
                  0 £  j  £  LENGTH(S) dan 0 £  i+j-1  £  LENGTH(S)

Contoh :   
Diberikan S = ‘a1a2 ... aN’ ; i = 2 ; j= 4
Maka SUBSTR(S,i,j) = SUBSTR(S,2,4) =‘a2a3a4a5

·        String S = "Sistem Informasi"

     SUBSTR(S,i, j) , i = 4   j = 8

     SUBSTR(S,4,8) = "tem Info"


·        String S = "Sistem"

     SUBSTR(S,1,3) = "Sis"

     LENGTH(SUBSTR(S,1,3)) = 3

·        String S = "Informasi"

     SUBSTR(S,4,5) = "ormas"

     LENGTH(SUBSTR(S,4,5)) = 5

Catatan :
1. LENGTH(SUBSTR(S,i,j)) = j
2. SUBSTR(CONCAT(S1,S2),1,LENGTH(S1)) = S1
3. SUBSTR(CONCAT(S1,S2),LENGTH(S1)+1,LENGTH(S2)) = S2
                            
INSERT

Operasi ini adalah untuk menyisipkan suatu string ke dalam string lain.
Bentuk umumnya adalah : 
INSERT(S1,S2,i). S1  dan S2 masing-masing adalah suatu string dan i adalah posisi awal S2 pada S1.

Contoh :   
Misalkan : S1  = ‘a1a2 ... aN
                  S2  = ‘b1b2 ... bM
                  INSERT(S1, S2,3) = ‘a1a2b1b2 ... bMa3a4... aN

String S1 = "Sistem"
String S2 = "Informasi"
INSERT(S1,S2,4) = “SisInformasitem”
INSERT(S2,S1,4) = “InfSistemormasi”

DELETE


Operasi ini digunakan untuk menghapus sebagian karakter dalam suatu string.

Bentuk umumnya adalah :
DELETE(S,i,j) ® menghapuskan sebagian karakter dalam string S, mulai dari posisi i dengan panjang j.

Contoh :   
Diberikan string S = ‘a1a2 ... aN
DELETE(S,3,4) = ‘a1 a2 a7a8 ... aN

·        String S  = "Sistem Informasi"
     i = 4, j = 9
     DELETE(S,i,j) = “Sismasi”
     DELETE(S,j,i) = “Sistem Imasi”

·        String S = “SistemInformasi”

     DELETE(S, 4, 5) = “Sisformasi”

     DELETE(S, 5, 4) = “Sistformasi”
                    

DEKLARASI DALAM BAHASA PEMROGRAMAN

§ PASCAL
          Var Count : integer;
                Switch : boolean;
                Betha : char;
                Alamat : packed array [1..25] of char;

§ COBOL
          DATA DIVISION
          01 Count PICTURE S999.
          01 Flda    PICTURE X.
                88 Switch VALUE ‘Y’.
          01 Betha  PICTURE X.
          01 Alamat PICTURE X(25).


MAPPING KE STORAGE

§ INTEGER

Bentuk mapping ke storage dari integer dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu :
1. Skema Sign and Magnitude
2. Skema One’s Complement
3. Skema Two’s Complement



J SKEMA SIGN AND MAGNITUDE

Cara ini merupakan bentuk konvensional yang digunakan manusia untuk menyatakan suatu bilangan dalam bentuk biner. Di sini representasi bilangan positif dan negatif hanya dibedakan dengan tanda saja. Biasanya tanda positif atau negatif ditunjukkan oleh digit terdepan dari bentuk binernya, untuk representasi dengan jumlah digit tertentu.

Contoh :
          +5  ê   + 101 atau  5 ê 101
          -5  ê    - 101

Catatan : tanda (+) biasanya diabaikan

J SKEMA TWO’S COMPLEMENT

Jika x bilangan bulat non negatif maka x’ bilangan binary negatif dari x sedemikian sehingga x + x’ = R
                               R = 2N
                               N = jumlah digit maksimum
                               x’ = R - x

Contoh :
Bila N = 4, maka R = 24 = 16
        x = 5  ê 0101
        x’ = R - x
           = 16 - 5 = 11   ê 1011 (-5)

J SKEMA ONE’S COMPLEMENT

Jika x bilangan bulat non negatif maka x’ bilangan binary negatif dari x sedemikian sehingga x + x’ = R
                               R = 2N - 1
                               N = jumlah digit maksimum
                               x’ = R – x

Contoh :
Bila N = 4, maka R = 24  - 1= 15
        x = 5  ê 0101
        x’ = R - x
           = 15 - 5 = 10   ê 1010 (-5)

Catatan
Untuk R = 2N  dan R = 2N - 1, bilangan bulat yang dapat disimpan dalam storage untuk ke-2 cara ini adalah :


 

                                                2 (N-1) - 1

Untuk R = 24, bilangan bulat terbesar = 23 -1, maka r = 24 merepresentasikan bilangan dari -7 sampai dengan +7


INTEGER
SIGN &
MAGNITUDE
TWO’S
COMPLEMENT
ONE’S
COMPLEMENT
-7
-111
1001
1000
-6
-110
1010
1001
-5
-101
1011
1010
-4
-100
1100
1011
-3
-011
1101
1100
-2
-010
1110
1101
-1
-001
1111
1110
0
000
0000
0000
1
001
0001
0001
2
010
0010
0010
3
011
0011
0011
4
100
0100
0100
5
101
0101
0101
6
110
0110
0110
7
111
0111
0111


§ KARAKTER

Ada banyak skema yang digunakan untuk merepresentasikan karakter dalam storage. Pada umumnya skema yang paling banyak digunakan adalah :
1. Extended Binary Coded Decimal Interchange (EBCDIC)
    Digunakan kode 8 bit untuk menyatakan sebuah karakter. Jika dihitung, kemungkinan kombinasi seluruhnya : 28 = 256.

2. American Standard Code for Information Interchange (ASCII)
    Digunakan kode 7 bit untuk menyatakan sebuah karakter. Jika dihitung, kemungkinan kombinasi seluruhnya : 27 = 128.


§ STRING

Untuk mengetahui bentuk mapping pada storage dari suatu string, perlu diketahui beberapa hal yang menyangkut ruang untuk string yang bersangkutan antara lain :
- letak posisi awal (start) dan posisi akhir (terminal)
- suatu pointer yang menunjukkan lokasi pada storage

Ada tiga cara yang umum digunakan untuk mapping suatu string ke dalam storage.
Misal diberikan dua string, yaitu :
S1 = ‘ABCDEFG’ dan S2 = ‘BCD’


m CARA 1
     Menggunakan tabel informasi :
          - nama string (NAME)
          - alamat awal (START)
- panjang string (LENGTH)

NAME
START
LENGTH
STRING1
PTR1S
7
STRING2
PTR2S
3

Format penyimpanannya dapat berupa :
          ABCDEFGBCD              atau                 ABCDEFG 








 

                                                                            PTR2S

          PTR1S     PTR2S                                   PTR1S


m CARA 2
     Menggunakan tabel informasi :
          - nama string (NAME)
          - alamat awal (START)
          - alamat akhir (TERM)

NAME
START
TERM
STRING1
PTR1S
PTR1T
STRING2
PTR2S
PTR2T

Format penyimpanannya dapat berupa :
          ABCDEFGBCD              atau                 ABCDEFG 
                                        
                   PTR1T     PTR2T                                  PTR2T    PTR1T
                                                                            PTR2S
          PTR1S           PTR2S                        PTR1S
m CARA 3
     Menggunakan tabel informasi :
          - nama string (NAME)
          - alamat awal (START)
          - suatu tanda yang menunjukkan batas string

NAME
START
STRING1
PTR1S
STRING2
PTR2S

Penyimpanannya :

         ABCDEFG#BCD#                 








 



          PTR1S              PTR2S

Cara lain yaitu : 1. Packed
                           2. Unpacked

Suatu string yang direpresentasikan dalam bentuk packed terbagi atas beberapa word. Banyaknya karakter untuk masing-masing word tergantung dari kode yang digunakan oleh mesin (bit-nya).
Secara umum jumlah word yang digunakan untuk merepresentasikan string S dalam storage dengan K karakter per word adalah :








 

                     LENGTH(S)


 

                               K
Contoh :
Misal diberikan string S =“ManajemenInformatika”, direpresentasikan dalam 4 karakter per word dalam bentuk packed. Maka secara fisik dapat digambarkan :

Mana
jeme
nInf
orma
tika

Jumlah word : 5
Jumlah karakter/word : 4

Sedangkan cara unpacked, setiap word terdiri hanya satu karakter, berarti jumlah word yang diperlukan untuk merepresentasikan suatu string S adalah : LENGTH(S)
Contoh :
Diberikan string S = “Gunadarma”. Representasinya dalam bentuk unpacked adalah :  LENGTH(S) = 9

G
u
n
a
d
a
r
m
a
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar